Pasang iklan disini

August 5, 2016

konfigurasi rip pada mikrotik

konfigurasi rip pada mikrotik

pada hari ini saya akan mempostingkan bagaimana cara konfigurasi RIP pada mikrotik, tahukah kalian apa itu RIP dan mikrotik. langsung saja kita mulai dari pengertian RIP.
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
sedangkan mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, yang dibentuk oleh John Trully dan Arnis Riekstins. lebih baik kita langsung saja

 RIP menggunakan hop count sebagai metric dan link dengan hop count terkecil yang akan menjadi link terbaik (best path). Router-router yang menjalankan RIP akan saling bertukar informasi dengan router tetangganya (neighbor). Informasi yang dipertukarkan adalah tabel routing miliknya, dengan kata lain sebuah router akan mengirimkan tabel routingnya ke neighbour router.
RIP terdiri dari beberapa versi, yaitu
  • RIPv1, merupakan routing protocol jenis classfull dan akan mengirimkan tabel routingnya secara broadcast
  • RIPv2,  merupakan routing protocol jenis classless, akan mengirimkan tabel routingnya secara multicast dan memiliki fitur authentication.
  • RIPng (RIP Next Generation), digunakan pada jaringan IPv6.

Configuring RIP

Untuk mengkonfigurasikan RIP pada router Mikrotik, langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
  •  Mengaktifkan Routing Protocol RIP pada interface yang diinginkan
  • Mengadvertise (memperkenalkan) network yang dimilikinya agar dikenal oleh neighbor router.
Konfigurasi untuk R1 adalah sebagai berikut :
 [admin@R1] > routing rip interface add interface=ether1 send=v1 receive=v1
[admin@R1] > routing rip network add network=192.168.10.0/24
[admin@R1] > routing rip network add network=192.168.3.0/24
 
Sedangkan konfigurasi untuk R2 adalah sebagai berikut :
 [admin@R2] > routing rip interface add interface=ether1 send=v1 receive=v1
[admin@R2] > routing rip network add network=192.168.3.0/24
[admin@R2] > routing rip network add network=192.168.20.0/24
Jika konfigurasi telah selesai, maka tabel routing pada kedua router adalah sebagai berikut :
[admin@R1] > ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic, C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADC  192.168.3.0/24     192.168.3.1     ether1             0      
 1 ADC  192.168.10.0/24    192.168.10.1    ether2             0      
 2 ADr  192.168.20.0/24                    192.168.3.2        120    
 
[admin@R2] > ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic, C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADC  192.168.3.0/24     192.168.3.2     ether1             0      
 1 ADr  192.168.10.0/24                    192.168.3.1        120    
 2 ADC  192.168.20.0/24    192.168.20.1    ether2             0      

RIP Metric dan Administrative Distance

RIP menggunakan hop count sebagai metric, hop count adalah banyaknya jaringan yang akan dilewati untuk menuju suatu network tujuan. Metric sebenarnya berguna jika sebuah router memiliki beberapa path untuk menuju satu network. Jika hal ini terjadi, RIP akan memiliki path dengan jumlah lompatan terkecil (hop terkecil) sebagai path utama. Sedangkan path lainnya hanya akan berfungsi sebagai backup, ini menunjukkan RIP mendukung teknik fail over.
 
Hanya best path yang akan dimasukkan ke dalam tabel routing, sedangkan path yang memiliki metric yang lebih besar tidak akan terlihat pada tabel routing.
Untuk melihat metric dari network tujuan dari sebuah router yang menjalankan RIP, dapat menggunakan perintah sebagai berikut :
 [admin@R1] > routing rip route print
Nilai Administrative Distance dari RIP adalah 120 dan dapat dirubah jika diperlukan. Nilai AD tersebut dapat kita lihat pada tabel routing seperti pada uraian berikut :
 [admin@R1] > ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic, C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADC  192.168.3.0/24     192.168.3.1     ether1             0      
 1 ADC  192.168.10.0/24    192.168.10.1    ether2             0      
 2 ADr  192.168.20.0/24                    192.168.3.2        120    

Discontiguous Network

RIPv1 merupakan jenis routing protocol classfull, yang berarti hanya dapat bekerja pada jaringan dengan pengalamatan default subnetmask (/8 untuk IP Address kelas A, /16 untuk kelas B dan /24 untuk kelas C). Ini dikarenakan dalam mengirimkan tabel routing ke neighbour router, sebuah router yang menjalankan RIPv1 tidak akan mengirimkan subnetmask. Yang dikirimkan hanyalah network address. Ini menyebabkan RIPv1 tidak dapat diterapkan pada jaringan yang telah mengalami subnetting ataupun VLSM (Variable Length Subnet Mask).
Akibat tidak dikirimkannya subnet mask pada neighbor router, maka RIPv1 tidak dapat dijalankan pada Discontiguous Network. Discontiqous Network adalah sekumpulan jaringan yang dipisahkan oleh sebuah jaringan yang berbeda major network addressnya.
Contoh Discontiguous Network :
 

Configuring RIPv2

RIPv2 akan mengirimkan tabel routing ke neighbour router beserta subnetmask, sehingga menjadikan RIPv2 sebagai classless routing protocol yang dapat bekerja pada jaringan yang sudah menerapkan subnetting atau VLSM.
RIPv2 juga mendukung authentikasi, sehingga pertukaran tabel routing dapat dilakukan lebih aman, karena hanya akan dilakukan antar router yang dipercaya.
 
Jika pada jaringan di atas akan menggunakan RIPv2 dengan menerapkan authentication maka perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
 Untuk R1 :
[admin@R1] > routing rip interface add interface=ether1 send=v2 receive=v2 authentication=md5 authentication-key=greyhat
 
[admin@R1] > routing rip network add network=192.168.10.0/24
[admin@R1] > routing rip network add network=192.168.3.0/24
 
 
Untuk R2 :
[admin@R1] > routing rip interface add interface=ether1 send=v2 receive=v2 authentication=md5 authentication-key=greyhat
 
[admin@R1] > routing rip network add network=192.168.20.0/24
[admin@R1] > routing rip network add network=192.168.3.0/24

sekian dari postingan ini saya juga menyediakan video agar kalian dapat lebih mengerti. pada video 1
 referensi:disini
video1
wiki

No comments:

Post a Comment

Designed By